SEJARAH HIDUP PEMIKIRAN DAN KARYA SOKRATES

 

melalui kaum phusikoi kita diajak untuk berfilsafat dan mencari inti dari alam semesta // kaum phusikoi berfilsafat tentang alam dan sama sekali tidak menyentuh diri manusia // itu berjalan cukup lama / sampai datanglah sokrates / ia datang membuat filsafat yang tadinya bersifat cosmosentris menjadi antroposentris dengan idiom terkenalnya “kenalilah dirimu” // untuk itu pada sesi pertama ini / kami akan mengulasnya untuk kalian semua / sahabat fil-kaf’e / tentang siapa itu sokrates / pemikirannya dan apa saja karya-karyanya //

sejarah kehidupan sokrates

diperkirakan / sokrates lahir dari ayah yang berprofesi sebagai seorang pemahat patung dari batu // nantinya / sokrates akan meneruskan pekerjaan ayahnya / seperti kebiasaan orang-orang pada jamannya // ibunya berprofesi sebagai seorang bidan / dari sinilah sokrates nantinya menamakan metode berfilsafatnya / yaitu dengan metode kebidanan // sokrates lahir bukan dari keluarga yang kaya / bahkan keluarganya cenderung tidak mampu / karena itu ia hanya mengenyam pendidikan secukupnya / tidak seperti bangsawan-bangsawan pada masanya // sokrates beristri seorang perempuan bernama xantippe dan dikaruniai tiga orang anak //

sokrates pernah menjadi serdadu hoplites (serdadu infanteri yang bersenjata dan bertameng) / sebuah profesi yang dapat dengan mudah dihindari oleh rakyat yang hidupnya berkecukupan.

pada usianya yang ke-70 tahun dia dijatuhi hukuman mati oleh pemerintahan athena // ada 3 dakwaan yang dijatuhkan kepadanya / yakni 1) menolak kehadiran dewa-dewa, 2) mempengaruhi pikiran anak muda athena dan 3) membuat kepercayaan baru //

menjelang waktu penghukumannya / murid-muridnya datang mengajaknya untuk berlari / karena tahu bahwa guru mereka tidak bersalah // ketika diajak oleh para muridnya untuk berlari dari hukuman matinya itu / sokrates malah mengajak murid-muridnya itu untuk duduk dan berdiskusi // setelah lama berdiskusi didapatlah bahwa tindakan yang sudah direncanakan oleh para murid-muridnya itu justru malah salah // akhirnya keputusannya adalah sokrates tetap tinggal didalam penjara sampai tiba penghukumannya / ia pun mati meneguk racun mematikan (aletheia) // itu terjadi pada tahun 399 sm //

 

“barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena kebenaran dan kebijaksanaan, ia akan memperolehnya.”

 

kata-kata ini rasanya pas jika kita hubungkan dengan kehidupan sang guru kebijaksanaan (filsuf) / sokrates // bagaimana tidak / sebab ia lebih memilih meminum racun kematian dari pada lari dari hukumannya / walaupun ia sendiri tahu dan sadar bahwa hukuman yang dijatuhkan kepadanya adalah tidak adil // kematian tubuhnya akibat meminum racun kematian itu / membuat dia menjadi kekal / dia berani merelakan nyawanya demi tetap mempertahankan nilai-nilai yang telah ia ajarkan sendiri // sampai sekarang di dunia ini siapa sih yang ngak kenal sama sokrates / bahkan anak yang belum direncanakan sama bapak dan ibunya pun mungkin saja sudah tahu siapa itu sokrates //

sokrates adalah tokoh yang sangat berpengaruh / ini tampak dari kaum sinis yang hidup dengan menjauhkan diri dari  benda-benda duniawi pun merujuk padanya / yang hidup dengan berpakaian sederhana dan ketika berpergian ia tidak menggunakan alas kaki / tidak minum anggur dan hidup dengan kemampuan menahan hawa nafsu dengan sangat baik / kaum stoa yang hidup dalam angapan bahwa kebaikan tertinggi adalah keutamaan / juga merujuk padanya //

platon

secara khusu tersentuh dengan kematian sokrates yang tak adil itu / akhirnya memutuskan untuk memberikan hidupnya kepada filsafat // sokrates / sang guru kebijaksanaan (filosof) yang sangat besar pengaruhnya kepada pemikiran filsafat selanjutnya // namun begitu / para sejarawan cukup sulit untuk mereka-reka sejarah kehiduipannya / hal itu disebabkan karena sokrates tidak meninggalkan atau tidak ditemukan catatan filsafat sedikit pun dari tulisan tangannya sendiri //

sumber utama dalam merekonstruksi kehidupan sokrates adalah murid-muridnya sendiri / yakni aristophanes / seorang pengarang (komedi temasyhur di athena) // xenophones / yang mencatat percakapan sokrates dalam memorabilianya (kenangan akan sokrates) // platon yang mencatat dialog sokrates dalam phaedo-nya (dialog-dialog bersama sokrates) // aristoteles (murid platon) yang mencatat ajaran sokrates dalam metafisika-nya //

aristophanes

catatan-catatan aristophanes dalam the cloud / meberi gambaran kepada kita kalau memang sokrates adalah tokoh yang terkemuka di athena //

namun lain dari pada persoalan itu / menrekonstruksi kehidupan sokrates kita akan dihadapi dengan jerata kontroversi dua murid sokrates / yaitu xenophones dan platon / kedua muridnya ini banyak menulis dengan menggunakan nama sang guru sebagai tokoh utama dalam karya-karya mereka // tetapi serentak pula dalam tulisan-tulisan merka / mereka menampilkan tokoh sang guru itu saling berlainan / kalau pun sama / maka / burnet mengatakan bahwa xenophon mengekor pada platon // dan apa bila keduanya menyampaikan sesuau tentang guru mereka itu / saling berbeda maka sebagain orang akan percaya pada xenophon / sebagian orang percaya pada platon dan sebagian lagi tidak percaya kepada kedua-duanya //

xenophones

seseorang serdadu dengan cara barpikir yang tidak terlampau liberal / dan pandangannya secara garis besar bersifat konvensional//

dalam bukunya / a history of  westeren philosophy / betrand russel menggambarkan / jika membicarakan tentang pemikiran filosofis yang dikemukakan oleh sokrates / maka xenophones bukanlah rujukan yang baik / ini mungkin karena xenophones bukanlah seseorang yang memiliki pemikiran seperti platon yang notabene adalah filosof / yang bisa memahami pemikiran sokrates // tetapi dalam catatan-catatan memorabilianya akan sokrates / akan apa yang dilakukan oleh sokrates / yang tidak bersifat filosofis maka dapat kita percayai sebagai data sejarah akan sokrates //

dalam beberapa kisah / xenophones sangat meyakinkan // ia meriwayatkan/ ini sesuai dengan apa yang dikatakan pula oleh platon / betapa sokrate terus-menerus memikirkan masalah bagaimana mendapatkan orang yang kompeten untuk menduduki pelbagai jabatan dan kekuasaan // biasanya ia akan memulai dengan pertanyaan ringan seperti: “jika aku ingin memperbaiki sepatu / kepada siapakah aku harus meminta untuk ditolong?” atas pertanyan ini / para pemuda athena akan menjawab / “kepada seseorang tukang sepatu wahai sokrates” // ia akan terus bertanya dengan menggunakan pertanyaan yang sama kepada tukang kayu / tukang tembaga dan lain sebagainya // hingga pada akhirnya ia akan menyampaikan kepada para pemuda athena / “siapa yang harus memperbaiki bahtera negara? //

platon  

menelusuri sejarah kehidupan sokrates melalui platon / juga bukanlah sesuatu hal yang gampang // kesulitan yang akan kita jumpai adalah sukar sekali menentukan sejauh mana platon berusaha melukiskan sokrates secara historis / dan sejauh mana ia memaksudkan orang yang bernama sokrates dalam dialog-dialognya itu sebagai penyambung lidah bagi pendapat-pendapatnya sendiri // platon sendiri / disamping sebagai seseorang filosof / dia adalah seseorang penulis fiksi dengan daya imajinatif yang sangat memukau // tepat karena kepiawaiannya dalam penulisan fiksi itulah ia menjadi diragukan sebagai seseorang sejarahwan //

dalam tataran filsafatnya / corak filsafat yang telah dibawa sokrates a la  platon mulai memasuki antroposentris dari yang sebelumnya kosmosentris // dan bahwa etislah yang lebih ditekankan dalam segi pemikiran dalam kisah-kisahnya // bagaimana cara yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan etis tersebut / adalah dengan dialog seperti yang dilakukan pada orang-orang untuk mencari kebijaksanaan // sehingga kelak akan dikenal dengan istilah dialogis atau dialektika //

pemikiran-pemikirannya

peninggalan pemikiran sokrates yang paling penting / ada pada cara dia berfilsafat / yaitu dengan mengejar satu definisi absolut atas satu permasalahan melalui cara yang kemudian dikenal sebagai dialektika // pengejaran pengetahuan hakiki melalui penalaran dialektis menjadi pembuka jalan bagi para filsuf selanjutnya // perubahan fokus filsafat dari memikirkan alam menjadi manusia juga dikatakan sebagai jasa dari sokrates // manusia menjadi objek filsafat yang penting setelah sebelumnya dilupakan oleh para pemikir hakikat alam semesta atau kaum phosikoi // pemikiran tentang manusia ini menjadi landasan bagi perkembangan filsafat etika dan epistemologis di kemudian hari //

karya-karyanya

seperti yang sudah kita katakan di depan / sokrates memang tidak meninggalkan buah pena filsafat // tetapi demikian / ia tetap meninggalkan sumbangsih pemikiran // sumbangsih sokrates yang terpenting bagi pemikiran barat / adalah metode penyelidikannya / yang dikenal sebagai metode elenchos: yaitu / suatu bentuk penelaahan filosofis dengan mengeksplorasi implikasi dari posisi lawan bicara untuk merangsang munculnya pemikiran rasional dan gagasan baru // metode dialektis ini sering melibatkan diskusi yang bertentangan / cara pandang seseorang diadu dengan yang lain // seorang partisipan dapat mengarahkan orang lain untuk menentangnya sehingga akan memperkuat pandangannya sendiri //

sokrates mulai melibatkan diri dalam diskusi demikian dengan kawan-kawannya dari athena / mengikuti chaerephon yang sudah menjadi temannya sejak masa remaja mengunjungi pythia / sehingga menegaskan sokrates menjadi manusia terbijak di athena // sokrates melihat hal ini sebagai suatu paradoks dan mulai menggunakan metode ini untuk menjawab permasalahan itu // walaupun demikian / diogenes laërtius / seorang penulis biografi dari filsuf yunani / menulis bahwa protagoraslah yang menemukan metode elenchos / yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok // karena metode inilah / sokrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral / dan juga filsafat secara umum //

 kenalilah diri mu / dan jangan berlebihan” / adalah keyakinan yang dipegenag oleh sokrates // dengan ini / ia mau memberi tahukan kepada kita bahwa / “sebelum kita mengenal realitas luas yang berada di luar diri kita / kita mesti mengenali diri kita terlebih dahulu // itu adalah dasar agar kita tidak jatuh, agar kuat dan kokoh kita berdiri” / dalam menerima realitas luas yang keotik //

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERJUANG "TIDAK SETENGAH-SETENGAH" (Catatan Apresiatif untuk Formapp Mabar)